27 orang migran tenggelam di Selat Inggris, tepatnya di lepas pantai Wimereux, utara Prancis pada Rabu (24/11). Puluhan migran ini tewas tenggelam dalam perjalanan dari wilayah sekitar Calais, utara Prancis menuju pantai selatan Inggris. Tenggelamnya ke-27 migran ini diduga akibat kempisnya perahu karet yang ditumpangi para migran tersebut.
Berdasarkan penuturan saksi mata, seorang nelayan bernama Nicolas Margolle, perahu karet terlihat kempis dengan 15 orang mengambang tanpa bergerak di sekitarnya. Setelah melihat kejadian tersebut dirinya bergegas menelepon regu penyelamat.
Pernyataan Nicolas dikutip oleh Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin dalam jumpa pers. Darmanin menambahkan ketika petugas penyelamat tiba di lokasi kejadian, perahu karet sudah benar-benar kempis layaknya “garden pool”. Dalam jumpa pers tersebut, Darmanin juga menyatakan bahwa terdapat 2 korban yang selamat dan sedang dalam penanganan serius akibat hipotermia akut.

Sebagai tindak lanjut atas peristiwa ini, “Darmanin mengungkapkan bahwa kepolisian Prancis telah menangkap empat orang penyelundup yang diduga terkait dengan tenggelamnya 27 migran ini” Keempat orang penyelundup tersebut ditangkap di sekitar perbatasan Prancis-Belgia dalam upaya melarikan diri ke Belgia.
Darmanin juga mendesak Inggris agar menyediakan solusi atas permasalahan migran ini. Pernyataan ini juga diikuti oleh Presiden Prancis Emmannuel Macron yang meminta Inggris agar berhenti mempolitisasi isu migran dan perbatasan. Pernyataan Presiden Macron ini didasari oleh salah satu poin Brexit, yakni membatasi arus migran yang masuk melalui Inggris. Presiden Macron menegaskan bahwa ia ingin ada solusi atas permasalahan migran yang menyangkut Prancis dan Inggris ini dikarenakan ia tidak ingin lepas pantai utara Prancis menjadi “kuburan”.
Menanggapi pernyataan Presiden Prancis, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyatakan bahwa perlu ada upaya lebih keras dalam memberantas “geng-geng” penyelundup dan mencegah para migran mencapai pantai utara Prancis. PM Johnson sebelumnya juga menyatakan bahwa tenggelamnya para migran merupakan bencana.
Untuk menindaklanjuti ini PM Johnson bersama Presiden Macron telah membahas upaya untuk meningkatkan pengawasan atas praktik penyelundupan manusia yang terjadi di antara kedua negara. Inggris berkomitmen untuk memberikan “62.7 juta Euro (54 juta Poundsterling)” kepada Prancis selama periode 2021-22 untuk meningkatkan pengawasan di sepanjang garis pantai Prancis yang berbatasan dengan Inggris.