Diterjemahkan dari Reuters

Hubungan Prancis dengan Amerika Serikat dan Australia berada dalam keadaan krisis setalah Canberra membatalkan pemesanan kapal selam bernilai multimiliar dolar yang menyebabkan Prancis memanggil pulang perwakilan negaranya dari kedua aliansinya tersebut, ucap Menteri Luar Negeri Prancis Jean Yves Le Drian.

Pada Jumat (17/9) lalu, Prancis memanggil duta besarnya dari Washington dan Canberra untuk pulang setelah adaya perjanjian keamanan trilateral antara Amerika Serikat, Prancis dan Inggris yang kemudian menyebabkan Canberra membatalkan pemesanan kapal selam dari Prancis.

“Fakta bahwa, untuk pertama kalinya dalam hubungan Amerika Serikat dan Prancis, kita memanggil pulang duta besar kita untuk konsultasi merupakaan tindakan politik yang sangat serius untuk menunjukan intensitas terhadap krisis dalam hubungan kedua negara juga dengan Australia,” ucap Le Drian ke France 2 television.

“Terdapat sikap bermuka dua, penghinaan dan kebohongan – kamu tidak bisa seperti itu di dalam hubungan aliansi,” tambahnya.

Canberra mengumumkan pembatalan transaksinya dengan Angkatan Laut Prancis untuk membangun armada kapal selam konvensional pada Kamis (16/9) dan justru membangun setidaknya delapan armada kapal selam bertenaga nuklir dengan teknologi Amerika Serikat dan Inggris. Sekadar informasi, Amerika Serikat, Inggris dan Australia baru saja membuat kemitraan keamanan “AUKUS” yang bertujuan untuk memperdalam eksplorasi ilmu, teknologi, basis industri dan rantai pasokan di ranah keamanaan juga pertahanan.

Le Drian selanjutnya mengulangi kritik yang apa Prancis lihat sebagai paham oportunitis dari bekas anggota Uni Eropa itu dalam ketergabungannya dengan Washington dan Canberra, memanggil London sebagai “ban cadangan” dalam inisiatif tersebut.