Para menteri luar negeri Uni Eropa telah menyepakati perlunya keterlibatan dengan Taliban tetapi tidak secara resmi mengakui pemerintah baru tersebut.
“Untuk mendukung penduduk Afghanistan, kita harus terlibat dengan pemerintah baru di Afghanistan, yang tidak berarti pengakuan, itu adalah keterlibatan operasional,”
Ujar Borell kepada wartawan
Menurut UE, kerja sama tergantung pada pertemuan Taliban dengan lima syarat, termasuk mencegah ekspor terorisme, menghormati hak asasi manusia, menciptakan pemerintahan yang inklusif, mengizinkan akses ke bantuan kemanusiaan, dan mengizinkan kepergian warga sipil Afghanistan dan Eropa yang ingin pergi. .
Ketika kelompok Islam konservatif mengambil alih bulan lalu, Uni Eropa dan negara-negara Barat memilih untuk menutup kedutaan besar di Afghanistan, membatasi pengaruh mereka pada pemerintahan baru.
Tapi sekarang, Brussel mengubah haluannya, sambil tetap berhati-hati dalam mengakui Taliban secara resmi, serta seberapa dapat dipercaya pemerintah baru itu nantinya.
Namun, ia berharap untuk menjaga warga Eropa yang tersisa di Afghanistan dengan aman dan mencegah gelombang besar pendatang baru yang datang ke perbatasan blok itu.