Musik pop Korea, atau lebih dikenal dengan istilah K-Pop, telah menjalar ke hampir seluruh negara di dunia dewasa ini. Nilai ekonomi dari K-pop pun sangatlah fantastis. Contohnya, salah satu grup K-Pop yakni BTS berhasil membawa $4,65 miliar (USD) atau 0,3% dari total PDB Korea Selatan per tahun 2018. Popularitas K-Pop yang dibangun sejak dekade 90-an ini telah berhasil membawa keuntungan yang masif bagi pemerintah Korea Selatan yang tentunya akan terus menjadikan K-Pop sebagai soft power Korea Selatan dengan terus membantu persebaran fenomenan K-Pop ini ke negara-negara yang menjadi target pasar.
Sebuah data survey dari Statista yang meneliti konsumsi produk K-Pop di 17 negara pada tahun 2019 silam, menunjukan jika Uni Emirat Arab adalah negara yang paling banyak membelanjakan uangnya untuk produk-produk K-Pop dengan jumlah -kurang lebih- $36,4 (USD) per bulannya. Data lainnya mengenai jumlah penonton dan pendengar K-Pop menunjukan jika regional Asia Tenggara lah yang menempati urutan pertama dengan views terbanyak di tahun 2019.

Data dari Blip tersebut menunjukan jika K-Pop amat sangat populer di 3 negara Asia Tenggara ini, di susul oleh Amerika Serikat dengan 1,95 milyar views.
K-Pop di Eropa
Fakta-fakta di atas ini telah mengukuhkan posisi K-Pop yang telah menjadi fenomena global dengan popularitas yang masif di benua Asia, Amerika, bahkan Afrika. Namun, bagaimana dengan posis K-Pop di benua Eropa? Negara-negara Eropa dalam hal ini tidak terlihat masuk ke dalam deretan atas statistik viewership maupun pengeluaran/belanja produk-produk K-Pop. Akan tetapi, data dari Spotify menunjukan jika K-Pop pun cukup digandrungi oleh penduduk Eropa. Dalam data Spotify, Inggris menjadi negara yang terdepan di Eropa dalam mengkonsumsi lagu-lagu K-Pop di benua Eropa, disusul oleh Perancis lalu Jerman. Bahkan salah satu konser ternama K-Pop yakni KBS Music Bank, pernah diselenggarakan di Berlin, Jerman di tahun 2018. Antusiasme para anak muda Eropa di Music Bank tersebut didokumentasikan salah satunya dalam video seorang YouTuber yang bernama JAYKEEOUT yang mewawancarai beberapa K-Popers asal Jerman, Swedia, Belanda, dll. yang datang ke acara tersebut.
Data Spotify tahun 2019 dan 2020 menunjukan jika lagu-lagu K-Pop dari grup BTS lah yang kerap didengarkan oleh anak-anak muda Eropa. Lagu-lagu seperti “Dynamite”, “Boy With Luv”, menjadi salah dua yang populer. Untuk lagu dari grup perempuannya, terdapat “How You Like That” dari BLACKPINK, maupun “Feel Special” dari TWICE.

Data Spotify tadi pun didukung oleh hasil survey yang dilakukan oleh Korean Tourism Organization memperlihatkan popularitas BTS yang masif di antara para responden survey asal Eropa. Data ini pun terbilang unik, karena terdapat nama-nama Grup generasi 2 yang terbilang legendaris seperti Bigbang, SHINee, Super Junior, TVXQ/DBSK, maupun SNSD/Girls’Generation. Dapat disimpulkan bahwa pendengar K-Pop di Eropa mempunyai masih menggandrungi para veteran grup dari generasi 2 ini di kala grup-grup generasi 3 seperti; TWICE, BLACKPINK, Red Velvet, MONSTA X dll. ataupun generasi 4 seperti; AESPA, ITZY, TXT, Stray Kids, NCT (khususnya NCT Dream), mulai mendominasi skena K-Pop.
Blip, yang adalah sebuah lembaga riset swadaya asal Korea Selatan mencoba memetakan skala popularitas K-Pop dengan data yang diperoleh dari YouTube. Hasilnya pun memperlihatkan adanya tingkat konsumsi video K-Pop yang cukup masif dan tersebar di benua Eropa, mulai dari Iberian, Scandinavian, hingga Balkan Peninsula. Meskipun sejatinya, angka popularitasnya tidak sebesar di Asia, terutama Asia Tenggara.
Data-data dan ulasan di atas tersebut meski tidak terlalu komprehensif, setidaknya telah membuktikan bahwa K-Pop di benua Eropa pun telah menjadi suatu hal yang mainstream dan cukup populer, dan bukan lagi sesuatu yang asing ataupun sebuah niche market yang hanya digandrungi oleh sekelompok orang saja.